Sunday, November 27, 2016

thumbnail

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
1. Imitasi
            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi, pengertian dari imitasi adalah suatu dorongan untuk meniru, yang mana imitasi ini mempunyai peran yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi aturan atau norma-norma yang berlaku, akan tetapi imitasi juga dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif, serperti meniru tindakan buruk, meniru merokok dan lain sebagainya. Selain itu juga imitasi dapat melemahkan atau mematikan pengembangan daya kreasi seseorang (karena hanya meniru).

2. Sugesti
            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang kedua adalah sugesti. Sugesti dapat terjadi ketika seseorang memberikan pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini hampir sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya berbeda. Beralangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda emosi yang dapat menghambat daya berpikir rasional dan akal sehat. Biasanya sugesti berasal dari orang-orang berikut ini :
§  Orang yang memiliki wibawa, karismatik, dan punya pengaruh terhadap orang lain (yang disugesti), misalnya ustad, orang tua, ulama, pejabat, guru, direktur dll.
§  Orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti
§  Kelompok yang lebih banyak (mayoritas) terhadap kelompok yang lebih kecil (minoritas)
§  Reklame atau iklan yang ada pada media massa (contoh, iklan di televisi, media sosisal, iklan di radio, koran, website dan lain sebagainya).
3. Identifikasi
            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke tiga adalah identifikasi. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan yang terdapat pada seseorang untuk membuat dirinya menjadi sama (identik atau serupa) dengan orang lain yang disukainya. Identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian yang dimiliki oleh orang tersebut dapat tercipta atas dasar proses ini. Berlangsungnya identifikasi dapat mengakibatkan terjadinya suatu pengaruh yang lebih mendalam daripada proses imitasi dan juga proses sugesti. Ada kalanya, proses identifikasi didahului dengan proses imitasi dan juga sugeti.

4. Simpati
            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke empat adalah simpati. Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang akan memiliki rasa tertarik atau daya tarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting. Dorongan utamanya, yaitu keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. 

            Inilah perbedannya dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap pribadinya lebih tinggi dan latak untuk dihormati, karena mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh atau teladan bagi dirinya. Proses simpati akan berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling mengerti dapat ditumbuhkan.

5. Empati
            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke lima adalah empati. Perasaan empati kepada seseorang ini hampir mirip dengan perasaan simpati kepada seseorang, akan tetapi perasaan empati tidak hanya sebatas kejiwaan saja seperti pada perasaan simpati. Perasaan empati ini akan mucul bersamaan dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. 

            Contohnya kalau kita suatu daerah yang terkena bencana gunung meletus, maka perasaan empati akan membuat kita seolah-olah juga ikut sedih dan ikut terkena bencana. Kita tidak hanya merasa sedih/kasihan tetapi kita juga ikut merasakan penderitaannya.

6. Motivasi

            Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke enam adalah motivasi. Motivasi dengan sugesti juga hampi sama, sugesti bisa mengarah ke hal yang positif dan negatif (lebih condong ke negatif) sedangkan motivasi lebih mengarah ke hal-hal yang positif. Karena motivasi adalah suatu dorongan, rangsangan ataupun pengaruh yang diberikan oleh seseorang kepada orang lainnya, sehingga orang yang diberi motivasi  tersebut akan termotivasi dan menuruti atau melaksanakan apa yang telah dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh tanggung jawab. 

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments